Setelah Cinta Ditolak, Dos and Don’ts
Sumber: Google

Single / 18 June 2015

Kalangan Sendiri

Setelah Cinta Ditolak, Dos and Don’ts

Theresia Karo Karo Official Writer
10022
Mata mungkin bisa membedakan siapa yang cantik atau tampan. Namun saat jatuh cinta, kita kadang tidak bisa memilih dengan siapa hati akan bertaut. Setelah sekian lama menyukai seseorang dan menyimpannya untuk diri sendiri, kini saatnya menemukan jawabannya.

Selain keberanian, saat seseorang menyatakan cinta juga harus mempersiapkan diri untuk menerima jawaban. Apakan akan diterima atau ditolak? Kalau ternyata di terima, maka tidak perlu ditanya lagi kebahagiaan. Namun bila sebaliknya, sudah pasti kesedihan yang didapat.

Jangan terlalu lama mengasihani diri sendiri. Segera tangani perasaan kecewa dan tertolak itu. Untuk mulai menata kembali kehidupan, sebaiknya hindari hal ini.

DON’TS
1. Jangan lupakan cinta pertama!
Dia Yesus! Saat kita lebih mengasihi orang lain daripada mengasihi Dia, dapat dipastikan kita akan terus merasa kecewa. Ingatlah baik-baik, bahwa Yesus tidak akan pernah membuat kita patah hati.

2. Jangan biarkan emosi memimpin
Perasaan tidak stabil bisa mengontrol kita ke arah yang salah. Inilah yang menyebabkan kita mengambil kesimpulan yang salah tentang diri dan situasi yang ada. Saat kita merasa marah dan kecewa, jangan takut untuk melepaskan emosi dengan menangis sepuasnya atau cara lain yang mampu menenangkan. Sehingga kita dapat melihat perspektif yang segar dan lebih obyektif.

3. Jangan kehilangan kepercayaan diri anda.
Kebanyakan wanita yang merasa tertolak akan bereaksi dengan mempertanyakan kelayakan diri mereka sendiri. “Apakah saya kurang ok? Kurang cantik? Kurang kurus? Kurang pandai? dan lain sebagainya.”

Justru sebaliknya, ini dapat menjadi saat-saat di mana kita bisa merenung akan hal-hal unik dan istimewa yang ada dalam diri sendiri. Lihat juga kenyataan bahwa hidup kita yang begitu diberkati. Fokuskan pikiran pada hal-hal itu dan jangan biarkan perasaan tertolak meruntuhkan kepercayaan diri. Dan jangan menilai diri lebih rendah. Sebab kita adalah anak-anak Allah yang sangat berharga.

DO
1. Kenali dan akui rasa sakit.
Tentu saja kita merasa sakit setelah tertolak. Anda tidak perlu berpura-pura tegar dan menyangkal rasa sakit itu. Biarkan perasaan itu keluar, bisa lewat tulisan, pembicaraan dengan orang-orang yang anda percaya, atau mengungkapkan semuanya pada Tuhan.

Mazmur 34:18 mengatakan, “TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya”.

2. Jadikan Tuhan pusat dan sumber dari kehidupan
Dalam Mazmur, Daud mengatakan bahwa Tuhan adalah gunung batunya yang teguh. Saat kita membangun kehidupan di atas dasar batu yang teguh, kita tidak akan tergoncang terlalu keras saat orang lain datang dan pergi.

Hadapilah kenyataan bahwa teman-teman bisa berubah, orang tua bisa berubah, pria atau wanita bisa kehilangan minat. Jadikan Tuhan sebagai pusat kehidupan, sumber harapan, dan alasan untuk hidup.

3. Kendalikan pembicaraan dengan diri sendiri (self-talk)
Jika kita tetap memainkan adegan-adegan menyakitkan atau pembicaraan yang menyakitkan berulang-ulang dalam pikiran, hal ini bisa menyebabkan depresi. Tantang diri sendiri untuk memikirkan dan mengatakan hal-hal positif serta kebenaran firmanNya pada diri anda sendiri.

4. Tetaplah memfokuskan diri pada tujuan hidup
Ketahuilah bahwa tujuan Allah dalam hidup kita jauh lebih besar. Tetap gali dan kembangkan talenta, potensi, hobi Anda. Terus bangun masa depan kita bersama Yesus.

5. Ingatlah semua keuntungan menjadi lajang
Kita bisa menjadi diri sendiri, tanpa kuatir untuk mengesankan seseorang. Tidak perlu stres setelah bertengkar dengan pasangan. Kita juga bisa bersenang-senang dan merencanakan akhir pekan bersama teman-teman. Selain itu, kita tidak rentan terhadap resiko hubungan seks sebelum menikah.


Sumber : Berbagai sumber by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami